Apa? Kecerdasan?


Mulanya kecerdasan diidentikkan dengan IQ (Intelectual Quotient), dengan asumsi bahwa kecerdasan memang berkaitan erat dengan kegiatan intelektualitas manusia. Menurut referensi yang saya miliki, selama dua dasawarsa terakhir telah banyak dilakukan penelitian yang berkenaan dengan kecerdasan otak manusia. Hasil penelitian para ahli telah memberikan wacana baru bagi kita, dimana pendapat tentang kecerdasan otak telah diperluas ke segala arah. Dibawah ini saya akan memberikan sedikit kutipan pendapat para ahli tentang kecerdasan otak: Pada mulanya pendapat bahwa kecerdasan adalah sinonim daripada IQ dapat diterima, sekarang setelah istilah kecerdasan diperluas, kecerdasan bukan lagi hanya dikunci didalam IQ, karena diyakini bahwa masih banyak potensi kecerdasan yang tidak tercakup dalam pemikiran IQ. Kecerdasan otak telah menjadi topik yang menarik untuk terus dikaji, sehingga muncullah berbagai pendapat tentang kecerdasan yang oleh para ahli disebut "revolusi konsep kecerdasan", sebagaimana mula-mula dikemukakan oleh seorang ahli psikologi yang bernama Howard Gardner, yang secara berturut-turut memperkenalkan 7 jenis kecerdasan, yang kemudian direvisi dengan menambahkan kecerdasan naturalis sebagai kecerdasan kedelapan, dan menambahkan kembali kecerdasan eksistensial sebagai kecerdasan kesembilan. Daniel Goleman ikut memarakkan dengan mengemukakan satu bentuk kecerdasan baru yang dinamakan kecerdasan emosi atau EQ (Emotional Quotient), yang diikuti oleh Danah Zohar dengan mengemukakan bentuk kecerdasan yang lain, yaitu kecerdasan spiritual atau SQ (Spiritual Quotient). Tampaknya saat ini setiap orang bebas memberikan definisi tentang kecerdasan otak. Kecerdasan bukan lagi didefinisikan menurut esensinya sebagai kecerdasan, tetapi telah diseret keberbagai wilayah, sehingga seorang yang bernama John Guiford bahkan meyakini adanya 120 jenis kecerdasan yang berbeda. Sebagai pelengkap, saya akan mengutip pendapat Bill Lucas dalam bukunya Power Up Your Mind mengenai berbagai karakteristik yang berbeda dari 10 kecerdasan yang dia percaya, yaitu: kecerdasan linguistik, kecerdasan matematis, kecerdasan visual, kecerdasan fisik, kecerdasan musikal, kecerdasan lingkungan, kecerdasan emosional, kecerdasan sosial, kecerdasan praktis, dan kecerdasan spiritual. Saya tidak akan memberikan komentar mengenai semua pendapat para ahli yang telah saya kutip diatas, karena secara esensial saya tidak melihat adanya sesuatu yang terlalu penting untuk dicermati secara mendalam mengenai pendapat yang telah diberikan oleh mereka. Pendapat yang telah mereka berikan, tidak memiliki pengaruh secara lngsung terhadap kita sekalipun pernyataan itu benar ataupun salah. Namun demikian saya akui, bahwa semua pendapat yang telah dikemukakan telah memberikan inspirasi kepada saya, bahwa mereka adalah orang-orang yang telah membuktikan dirinya memiliki kecerdasan.Mengapa saya katakan bahwa semua pendapat yang telah dikemukakan tidak memiliki pengaruh secara langsung terhadap kita sekalipun pendapat itu benar ataupun salah? Semua informasi yang kita terima merupakan pengetahuan, dan semua pengetahuan yang kita terima, semuanya bersifat ekstensi, perluasan yang datang dari luar kita. Dalam artian, pendapat itu boleh dipercaya ataupun tidak, dan tidak akan mempengaruhi tingkat kecerdasan anda. Signifikansi daripada pengetahuan yang anda peroleh hanya menentukan bahwa : Apa yang telah anda ketahui adalah benar atau salah. Mengetahui sesuai yang benar bukan berarti anda cerdas, dan mengetahui sesuatu yang salah juga bukan berarti anda tidak cerdas. Kecerdasan berhubungan erat dengan kemampuan dari dalam diri anda, yang secara linier menunjuk pada potensi yang anda miliki. Jika demikian, apakah arti kecerdasan di dalam konteks yang saya maksudkan? Kecerdasan adalah potensi terpendam yang anda miliki, yang anda gunakan ketika anda tidak tahu apa yang harus anda lakukan. Tahu harus melakukan sesuatu yang tidak diketahui sebelumnya adalah sesuatu yang mustahil, itulah inti kecerdasan. Dalam hal ini, kecerdasan merupakan modal terbesar yang ada didalam otak anda, itulah sebabnya Shuang Guan Qi Xia menyebutnya sebagai kecerdasan otak. Saya tidak ingin terjebakdengan segala jenis kecerdasan yang bersifat ekstensialis, tetapi lebih terfokus pada kecerdasan yang bersifat esensialis. Sebab itulah, dalam Shuang Guan Qi Xia, saya hanya membagi kecerdasan otak manusia menjadi 2 perbedaan saja, yaitu: kecerdasan esensialis dan kecerdasan ekstensialis. Apakah yang dimaksud dengan kecerdasan esensialis dan kecerdasan ekstensialis?
Kecerdasan Esensialis
Kecerdasan Esensialis adalah kecerdasan yang bersifat potensial. Ikuti analogi ini: Bilamana anda mengambil sebuah biji jagung, kemudian anda melemparnya ke tanah, maka biji jagung tersebut akan tumbuh, berkembang, dan menghasilkan buah yang sama dengan induknya. Tanam jagung, tumbuh jagung. Sekarang timbul pertanyaan, mengapa biji jagung tidak tumbuh berkembang menjadi pohon mangga? Hal itu terjadi sebagai akibat biji jagung memiliki potensi terpendam yang secara esensial akan tumbuh sebagai pohon jagung. Analogi yang saya berikan diatas merupakan gambaran, dimana setiap manusia yang dilahirkan memiliki potensi kecerdasan yang tidak terlihat. Tanyakan kepada diri anda sendiri, apakah anda tahu batas potensi kemampuan anda yang sebenarnya sampai dimana? Kemudian bandingkan kemampuan yang telah anda miliki sekarang (apapun yang telah anda pelajari, apapun yang telah anda ketahui, dan apapun yang telah anda mampu lakukan). Apakah anda telah mencapai titik tertinggi daripada potensi diri anda yang tertinggi? Saya yakin, anda tidak akan pernah bisa menjawabnya. Anda memiliki kecerdasan, dan kecerdasan itu anda dapatkan bukan karena proses belajar, melainkan anugerah dari Tuhan. Sayangnya anda tidak pernah tahu batas tertinggi potensi anda yang selama ini terpendam, dan sebagian besar orang beranggapan, bahwa mereka tidak mempunyai kemampuan apa-apa. Di dalam Shuang Guan Qi Xia, anda akan ditunjukkan bagaimana menggali potensi diri sendiri yang masih terpendam, dikembangkan, untuk melengkapi anda mencapai cita-cita anda yang tertinggi.
Kecerdasan Ekstensialis
Kecerdasan Ekstensialis adalah kecerdasan yang menunjuk pada kemampuan aktual yang telah anda miliki saat ini, yang berasal sebagai pengembangan dari Kecerdasan Esensialis. Kecerdasan Ekstensialis diperoleh melalui proses belajar dan pembelajaran, termasuk di dalamnya segala konsep berpikir yang telah miliki, segala kepercayaan yang telah anda miliki, segala pengetahuan yang telah anda miliki, segala pengalaman yang telah anda miliki, dan mencakup segala sesuatu yang telah anda lakukan. Apakah anda termasuk orang yang memiliki kecerdasan otak? Simaklah beberapa pernyataan dibawah ini:
• Jika saat ini anda menjadi seorang jenius, anda termasuk orang yang cerdas.
• Jika saat ini anda memiliki kemampuan diatas kemampuan orang lain, anda termasuk orang yang cerdas.
• Jika saat ini anda dapat belajar apapun dengan mudah, mampu menyerap segala informasi bagai spons menyerap air, maka anda termasuk orang yang cerdas.
• Jika anda dengan bertambahnya usia tetap memiliki produktivitas kerja dan kreativitas yang tinggi, maka anda termasuk orang yang cerdas.
• Jika anda dapat memecahkan banyak masalah yang sebelumnya tidak pernah anda ketahui, maka anda termasuk orang yang cerdas.
• Jika anda tiba-tiba dapat mengeluarkan ide-ide dan gagasan brilian yang tidak terpikirkan sebelumnya, maka anda termasuk orang yang cerdas.
• Jika anda mampu membaca sebuah buku dengan sangat cepat (dan mengerti betul isinya), maka saya akan menyebut anda sebagai orang yang cerdas.
• Jika anda mampu berkreativitas dan menjadi ahli karena kreativitas anda, saya juga akan menyebut anda seorang yang cerdas.
• Jika suatu hari nanti, anda mampu belajar bahasa mandarin dalam waktu 3 bulan dengan prestasi: lancar berbicara, mampu berpidato, mampu membaca, mampu menulis, dan mampu menghafal sedikitnya 8000 huruf hanzi, maka saya akan menyebut anda orang yang cerdas. Dll.
Contoh-contoh sederhana yang saya berikan diatas adalah sebagian kecil pengembangan Kecerdasan Esensialis yang saya kategorikan sebagai Kecerdasan Ekstensialis. Apapun kemampuan yang telah anda kuasai, apapun kemampuan yang anda miliki, entah itu berupa keahlian ataupun pengetahuan, semuanya yang bersifat aktual, adalah bagian daripada Kecerdasan Ekstensialis. Kecerdasan Ekstensialis didapat melalui proses belajar dan pembelajaran, sementara kecerdasan Esensialis merupakan kecerdasan yang bersifat potensi alami, yang memampukan anda mengembangkan kecerdasan yang bersifat aktual. Dalam pengertian ini, bilamana anda tidak memiliki kecerdasan Esensialis, saya pastikan anda juga tidak akan memiliki kecerdasan Ekstensialis.
Sekarang anda telah mengetahui apa yang saya maksudkan dengan kecerdasan otak menurut Shuang Guan Qi Xia. Tahap selanjutnya, anda perlu introspeksi diri, menggali potensi anda yang masih terpendam, yang merupakan Kecerdasan Esensialis anda. Kemudian, membandingkan kemampuan aktual yang anda miliki saat ini, meningkatkan kemampuan Kecerdasan Ekstensialis anda hingga batas tertinggi Kecerdasan Esensialis yang anda miliki.


Comments

Popular Posts