MATAHARI SEBAGAI SUMBER ENERGI
Pada dasarnya, Matahari merupakan sumber kehidupan bagi
manusia di muka bumi ini. Matahari digunakan sebagai suatu penunjang untuk
kehidupan, untuk pekerjaan, kegiatan sehari-hari, dan sebagainya. Untuk
tumbuhan, energi matahari digunakan untuk menghasilkan makanan yang nantinya
akan dikonsumsi oleh manusia dan hewan. Mereka juga memerlukan matahari untuk
tumbuh kembangnya. Beberapa hewan memerlukan matahari untuk berjemur setelah
seharian mereka hidup di air.
Terutama manusia, mereka memerlukan
matahari untuk mengeringkan pakaian, menjadikannya tenaga, bahkan untuk
menguraikan protein menjadi vitamin
D yang baik untuk tulang. Energi
matahari yang cukup memang baik, tetapi jika kekurangan maupun kelebihan akan
menjadi tidak baik. Tanpa sinar matahari, manusia dan mahluk hidup lainnya
tidak akan dapat bertumbuh kembang dengan baik karena ketergantungan mereka
terhadap matahari. Mengontrol stabilitas peredaran
bumi yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan malam,
tahun serta mengontrol planet lainnya. Tanpa
matahari, sulit membayangkan kalau akan ada kehidupan di bumi. Selain cahayanya, matahari memiliki suatu pancaran yang
bernama Radiasi. Radiasi matahari merupakan salah satu energi yang dipancarkan
matahari dari suatu proses termonuklir.
A.
PENGERTIAN RADIASI MATAHARI
Radiasi Matahari adalah pancaran energi yang berasal dari proses thermonuklir
yang terjadi di Matahari. Energi radiasi Matahari berbentuk sinar dan gelombang
elektromagnetik. Spektrum radiasi Matahari sendiri terdiri dari dua yaitu, sinar
bergelombang pendek dan sinar bergelombang panjang. Sinar yang termasuk
gelombang pendek adalah sinar x, sinar gamma, sinar ultra violet, sedangkan
sinar gelombang panjang adalah sinar infra merah.
Jenis-jenis
radiasi elektromagnetik :
No
|
Jenis
Radiasi
|
Frekuensi
( Hz )
|
Panjang
Gelombang ( nm )
|
1
|
Sinar
Gama
|
1020
|
10-3
|
2
|
Sinar
X (Rontgen )
|
1018
|
10-1
|
3
|
Ultra
Violet
|
1016
|
10
|
4
|
Cahaya
Tampak
(me-ji-ku-hi-bi-u)
|
1015
> f > 1014
|
102
< l <
103
|
5
|
Infra
Merah
|
1014
– 1011
|
103
– 106
|
6
|
Gelombang
Mikro
|
1010
– 107
|
107
– 1010
|
7
|
Gelombang
Radio
|
106
- 102
|
1011
- 1015
|
Jumlah total radiasi yang diterima di permukaan bumi tergantung 4
(empat) faktor :
1.
Jarak Matahari. Setiap
perubahan jarak bumi dan Matahari menimbulkan variasi terhadap penerimaan
energi Matahari
2.
Intensitas radiasi Matahari
yaitu besar kecilnya sudut datang sinar Matahari pada permukaan bumi. Jumlah
yang diterima berbanding lurus dengan sudut besarnya sudut datang. Sinar dengan
sudut datang yang miring kurang memberikan energi pada permukaan bumi
disebabkan karena energinya tersebar pada permukaan yang luas dan juga karena
sinar tersebut harus menempuh lapisan atmosphir yang lebih jauh ketimbang jika
sinar dengan sudut datang yang tegak lurus.
3.
Panjang hari (sun duration), yaitu
jarak dan lamanya antara Matahari terbit dan Matahari terbenam.
4.
Pengaruh atmosfer. Sinar yang
melalui atmosfer sebagian akan diadsorbsi oleh gas-gas, debu dan uap air, dipantulkan
kembali, dipancarkan dan sisanya diteruskan ke permukaan bumi.
Sangat banyak pengaruh radiasi sinar matahari terhadap kehidupan di Bumi,
dalam segala bidang. Tanpa sinar matahari, mungkin tidak ada kehidupan di bumi.
Matahari sebagai energi kalor yang besar, merupakan bahan utama untuk proses
fotosintesis disamping klorofil dan CO2. Tanpa energi atau sinar
matahari, tumbuhan tidak akan dapat melakukan fotosintesis untuk membuat makanan.
Tidak hanya itu, sinar matahari juga bermanfaat untuk kesehatan manusia, sinar
matahari dapat menguraikan protein menjadi vitamin D untuk proses pertumbuhan, oleh
karena itu Bayi sangat dianjurkan berjemur untuk mendapatkan sinar matahari di
pagi hari.
B.
ASAL USUL RADIASI MATAHARI
Matahari tersusun atas hidrogen dan helium. Strukturnya terdiri atas
enam lapisan yaitu, inti matahari, zona radiatif, zona konvektif, fotosfer, kromosfer,
dan korona. Inti matahari merupakan bagian terdalam matahari yang menghasilkan
energi cahaya dan energi panas. Energi tersebut dibawa ke lapisan zona radiatif
dalam bentuk radiasi. Dalam lapisan ini, suhu energi dalam bentuk radiasi
matahari masih sangat tinggi, yaitu dua hingga tujuh juta derajar celcius. Atom-atom
dalam energi matahari yang masih bersuhu tinggi ini kemudian akan menuju ke
zona konvektif yang lebih dingin. Namun, pergerakan atom tersebut akan kembali
ke zona radiasi dan kemudian bergerak menuju ke zona konvektif lagi.
Proses ini sama dengan
proses merebus air dalam panci tertutup dimana air yang mendidih akan mengalami
penguapan dan akan berubah lagi menjadi air yang jatuh ke bawah, kemudian
menguap lagi dan begitu seterusnya. Setelah proses yang serupa dengan
mendidihkan air tersebut, pada lapisan fotosfer, suhu akan mencapai di titik
yang lebih rendah lagi yaitu 5. 500 derajat celcius. Fotosfer inilah yang
menghasilkan cahaya matahari yang kita rasakan selama ini. Sedangkan cahaya
dari korona dan kromosfer hanya bisa disaksikan pada saat tertentu karena
tertutup oleh lapisan fotosfer.
C.
JENIS- JENIS
RADIASI MATAHARI
1.
Radiasi Solar
Radiasi solar
adalah Radiasi yang dikeluarkan oleh Matahari. Kira-kira 99. 9 persen dari
radiasi ini berupa energi elektromagnetik dengan panjang gelombang antara 0, 15
s/d 4, 0 microns dengan persentasi tertinggi pada intensitas 0, 4 s/d 0, 7
microns berupa cahaya. Selebihnya berupa energi elektromagnetik Inframerah dan
ultraviolet (UV). Radiasi Solar yang menembus lapisan terendah atmosfer dapat
juga dibedakan dalam beberapa kelas, yaitu:
a. Radiasi Solar Langsung yaitu Radiasi Solar yang datang dari
sudut bulat cakram matahari.
b. Radiasi Solar Global yaitu Radiasi Solar yang diterima oleh
permukaan horizontal berupa radiasi solar langsung dan radiasi yang dihamburkan
ke arah bawah sewaktu melewati lapisan atmosfer.
c. Sky Radiasi yaitu Radiasi Solar yang dihamburkan ke arah
bawah oleh lapisan atmosferr (bagian kedua dari radiasi global).
d. Radiasi Solar Yang Dipantulkan yaitu Radiasi Solar yang
dipantulkan ke arah atas oleh permukaan bumi dan dihamburkan oleh lapisan
atmosfer antara permukaan bumi dan titik pengamatan.
2. Radiasi Terrestrial
Radiasi
terrestrial adalah radiasi yang dikeluarkan oleh planet bumi termasuk
atmosfernya, sehingga radiasi terrestrial dapat dibedakan dalam dua kategori, yaitu
:
a. Radiasi Permukaan Terrestrial adalah radiasi yang dikeluarkan
oleh permukaan bumi.
b. Radiasi Atmosfer adalah radiasi yang dikeluarkan oleh
atmosphir.
3.
Radiasi Total
Radiasi total
adalah Jumlah Radiasi Solar dan Terrestrial. Biasanya dibedakan dalam dua
pengertian sesuai kebutuhan, yaitu : radiasi gelombang pendek < 4 μm dan
radiasi gelombang panjang > 4 μm.
D.
JENIS-JENIS PEMANASAN RADIASI MATAHARI
Absorpsi adalah penyerapan panas matahari oleh unsur-unsur di atmosfer
yang menyerap radiasi tersebut seperti oksigen, nitrogen, ozon, hidrogen dan
debu.
Refleksi adalah pemanasan matahari oleh udara/atmosfer kemudian
dipantulkan kembali ke angkasa oleh butir-butir air di atmosfer.
Difusi adalah proses penyebaran sinar/panas
matahari ke segala arah oleh atmosfer. Sinar gelombang pendek warna biru
merupakan gelombang yang dihamburkan paling baik oleh lapisan udara sehingga
langit akan berwarna biru pada siang hari.
E.
PERANAN RADIASI MATAHARI BAGI HIDUP KITA
·
Menjaga kelangsungan hidup manusia
Sinar matahari merupakan
satu-satunya energi yang sanggup menjaga suhu makhluk hidup beserta bumi agar
kedunya seimbang. Pengaturan suhu tersebut dilakukan melalui pergerakan bumi
yang mengelili matahari sehingga tubuh kita tetap terjaga dan kelangsungan
hidup kita tetap terjaga. Dengan pengaturan suhu matahari ini, manusia juga
bisa selalu mendapatkan air.
·
Bersama Tumbuhan Menghasilkan Oksigen
Ini dia, salah satu peran
langsung sinar matahari yang sangat penting bagi hidup manusia. Tumbuhan
berkerjasama dengan matahari untuk memberikan oksigen sebagai sumber kehidupan
manusia dan hewan. Oksigen dari proses inilah yang kita hirup setiap harinya. Matahari
juga membantu proses pertumbuhan tanaman yang digunakan sebagai sumber pangan
manusia juga.
·
Penghasil minyak bumi dan batu bara
Ini juga salah satu tugas
mulia matahari dan lagi-lagi dilakukan untuk hidup manusia. Secara tidak
langsung, sinar matahari mengubah fosil-fosil dan makhluk hidup yang sudah mati
menjadi minyak bumi dan batu bara sebagai sumber energi. Keberadaannya sangat
penting bagi kehidupan manusia mulai dari transportasi, masalah pangan, hingga
ekonomi.
·
Pembangkit listrik
Dengan teknologi yang
semakin maju, sinar matahari digunakan sebagai pembangkit listrik. Energi sinar
matahari ditangkap dalam panel-panel yang dipasang di atap. Bahkan, pembangkit
listrik dengan metahari atau yang biasa disebut pembangkit linstrik tenaga
surya ini bisa dipasang di rumah. Panel dipasang pada atap rumah, kemudian
sinar tersebut akan diubah menjadi tenaga listrik dan disimpan dalam aki.
F.
PENGARUH RADIASI
MATAHARI TERHADAP LINGKUNGAN
Radiasi Matahari adalah pancaran
energi yang berasal dari proses thermonuklir yang terjadi di matahari. Kehidupan
manusia memang tidak terlepas dari sumber-sumber radiasi. Radiasi yang berarti
pemancaran atau penyinaran merupakan penyebaran partikel-patikel elementer dan
energi radiasi dari suatu sumber radiasi. Energi radiasi dapat mengeluarkan
elektron dari inti atom dan sisa atom ini menjadi muatan positif dan disebut
ion positif, sementara itu elektron yang dikeluarkan dapat tinggal bebas atau
mengikat ion netral lainnya dan membentuk ion negatif. Peristiwa pembentukan
ion positif dan ion negatif dinamakan ionisasi, ini sangat penting sekali untuk
diketahui karena melalui proses ionisasi ini jaringan tubuh akan mengalami
kelainan atau kerusakan pada sel-sel tubuh.
Berdasarkan ada tidaknya ionisasi maka radiasi
dibagi dalam 2 kategori yaitu
1.
Radiasi yang tidak menimbulkan ionisasi
1.
Sinar ungu ultra
2.
Sinar merah infra
3.
Gelombang ultrasonik
2.
Radiasi yang dapat menimbulkan ionisasi
1.
Sinar alfa
2.
Sinar beta
3.
Sinar gamma
4.
Sinar X
5.
Proton
Energi
radiasi matahari berbentuk sinar dan gelombang elektromagnetik. Radiasi
elektromagnetik bisa dibedakan menjadi :
1.
Radiasi yang terlihat oleh mata kita (visible radiation, contohnya
cahaya)
2.
Radiasi yang dapat kita rasakan (kulit, wajah), namanya radiasi
infra merah.
Panjang
gelombang radiasi inframerah lebih panjang daripada panjang gelombang cahaya
(visible radiation). Gelombang elektromagnetik menyebar dalam bentuk 3 dimensi
(volume), seperti halnya gelombang yang tersebar membentuk sebuah bola (sphere).
Dalam hal ini, volumen di sekitar gelombang elektromagnetik bisa berbentuk:
benda keras, cairan, gas, tapi bisa juga kekosongan (vacuum).
Radiasi
matahari yang diterima oleh bumi kita (energi matahari) akan diterima dengan
cara sebagai berikut:
1.
Diserap oleh aerosol dan awan di atmosfer bumi yang akhirnya
menjadi panas. Radiasi yang terserap ini menyebabkan naiknya temperatur gas-gas
dan aerosol-aerosol. Aerosol adalah kumpulan cairan kecil atau
partikel-partikel solid yang menyebar dalam suatu gas, seperti uap air di
atmosfir, debu-debu angkasa, etc.
2.
Ditangkis oleh atmosfer (oleh gas-gas dan aerosol-aerosol), dalam hal ini
radiasi ditangkis dan disebarkan ke segala penjuru. Sebagian radiasi menuju
kembali ke angkasa, sebagian sampai ke permukaan bumi. Penangkisan dan
penyerapan radiasi bisa terjadi di segala lapisan atmosfir, yang paling sering
lapisan bawah di mana massa atmosfer lebih terkonsentrasi.
3.
Radiasi yang tidak tertangkis maupun terserap oleh atmosfir,
sampai ke permukaan bumi. Karena bumi sangat padat, maka radiasi ini bukan
ditangkis, melainkan dikembalikan satu arah ke atmosfir (proses ini biasa disebut
refleksi - walaupun sebenarnya sama saja dengan tangkisan). Es dan salju
merefleksi hampir kebanyakan dari radiasi solar yang sampai ke permukaan bumi, sedangkan
laut, merefleksi sangat sedikit.
4.
Radiasi yang sampai ke permukaan bumi yang tidak direfleksi,
akan diserap oleh bumi. Di lautan, penyerapan ini sampai pada puluhan meter
dari permukaan laut, sedangkan di daratan, hanya pada level yang lebih tipis. Seperti
halnya yang terjadi pada atmosfir, penyerapan radiasi di permukaan bumi
menyebabkan naiknya temperatur permukaan tersebut.
Beberapa
cara bumi melepaskan energi panas yang diterimanya:
1.
Emisi radiasi dari permukaan bumi.
2.
Konveksi
Ada dua faktor yang patut dibahas dalam konveksi, yaitu konduksi dan konveksi
itu sendiri. Konduksi adalah perpindahan panas antara dua sustansi dari
sustansi yang bersuhu tinggi, panas berpindah ke sustansi yang bersuhu rendah
dengan adanya kontak kedua sustansi secara langsung. Konveksi sendiri
artinya cairan yang berpindah akibat adanya perbedaan suhu. Expansi termal
adalah sifat dari sustansi yang bertemperatur tinggi dimana partikel-partikel
sustansi tersebut volumennya meluas/ membesar akibat panas. Maka akibatnya
berat jenis partikel itu berkurang.
Karena berkurangnya berat jenis partikel, maka partikel itu akan terdorong ke
atas (dalam hal ini udara panas) , sedangkan udara dingin yang ada di atasnya
akan turun menggantikannya. Nah sekarang bagaimana proses keluarnya panas (yang
berasal dari radiasi solar) dari bumi? Pertama-tama radiasi solar berhasil
diserap oleh bumi dan menjadi enerji panas. Panas di permukaan bumi menyebabkan
panasnya udara di permukaan oleh proses konduksi. Dari sinilah proses konveksi
dimulai.
Udara yang sudah dipanaskan oleh permukaan bumi kemudian naik ke permukaan
karena konveksi, hingga menggantikan udara dingin yang berada di atasnya. Udara
dingin yang tadinya berada di atas, terdorong ke bawah oleh hawa panas tadi. Karena
proses konveksilah jumlah panas yang berhasil dipindahkan bumi ke angkasa lebih
tinggi dibandingkan jika hanya terjadi proses konduksi saja. Uap air panas yang
naik, mentransfer energi panas itu ke sekelilingnya dan selanjutnya akan
berpindah ke bawah lagi.
G. DAMPAK RADIASI
MATAHARI
Dampak negatif terhadap kesehatan
manusia
Efek
yang ditimbulkan oleh radiasi gelombang elektromagnetik pada radiasi
matahari yaitu :
1.
Efek Fisiologis
Efek ini mengakibatkan gangguan pada organ-organ tubuh manusia berupa, kanker
otak dan pendengaran, tumor, perubahan pada jaringan mata termasuk retina dan
lensa mata, gangguan pada reproduksi, hilang ingatan, kepala pening.
2.
Efek Psikologis
Merupakan efek kejiwaan yang ditimbulkan oleh radiasi tersebut misalnya
timbulnya stress dan ketidaknyamanan karena penyinaran radiasi berulang-ulang. Selain
efek dari radiasi gelombang elektromagnetik, radiasi pengion (radiasi
sinar X atau sinar gamma) juga memiliki dampak negatif terhadap kesehatan
manusia yaitu pada sistem biologis. Sebagai akibat ionisasi ini terjadi
kelainan atu kerusakan pada jaringan.
Beberapa
kelainan terhadap tubuh yaitu
-
Terhadap kulit: menimbulkan keradangan kulit akut.
-
Terhadap mata: menimbulkan konjungtivitas dan keratitis. Lensa mata sangat radiosensitif sehingga pada
penyinaran 400-500 rad menimbulkan katarak.
-
Terhadap alat kelamin:
1.
Dosis 600 rad menimbulkan sterilitas (testis lebih sensitif
daripada ovum). Pada dosis rendah dapat menimbulkan mutasi gen dan kelainan
pada turunan.
2.
Pada wanita hamil akan terjadi kematian foetus atuu menimbulkan kelainan.
-
Terhadap paru-paru: menimbulkan batuk, sesak nafas dan nyeri dada serta fibrosis paru-paru.
-
Terhadap tulang: menimbulkan gangguan pertumbuhan tulang serta osteoporosis.
-
Terhadap saraf: timbul degenerasi jaringan otak.
-
Penyakit radiasi: demam, rasa lelah, kurang nafsu makan, mual, nyeri kepala dan mudah mencret.
-
Efek genetik: terjadi mutasi gen.
H. PEMANFAATAN RADIASI MATAHARI UNTUK
ENERGI
Energi
yang berasal dari radiasi matahari merupakan potensi energi terbesar dan
terjamin keberadaannya di muka bumi. Berbeda dengan sumber energi lainnya, energi
matahari bisa dijumpai di seluruh permukaan bumi. Pemanfaatan radiasi matahari sama
sekali tidak menimbulkan polusi ke atmosfer. Perlu diketahui bahwa berbagai
sumber energi seperti tenaga angin, bio-fuel, tenaga air, dsb, sesungguhnya
juga berasal dari energi matahari. Pemanfaatan radiasi matahari umumnya terbagi
dalam dua jenis, yakni termal dan photovoltaic. Pada sistem termal, radiasi
matahari digunakan untuk memanaskan fluida atau zat tertentu yang selanjutnya
fluida atau zat tersebut dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Sedangkan
pada sistem photovoltaic, radiasi matahari yang mengenai permukaan
semikonduktor akan menyebabkan loncatan elektron yang selanjutnya menimbulkan
arus listrik.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS) adalah suatu system yang terdiri
dari satu satuan peralatan untuk membangkitkan daya listrik dengan memanfaatkan
sinar matahari sebagai sumber energi listrik
dasar yaitu dengan mengubah energi sinar matahari menjadi energi listrik
melalui konversi photovoltaic sel surya. Adapun sel surya menjadi energi
listrik dalam bentuk arus searah (DC). Modul surya (photovoltaic) merupakan
perangkat yang berbentuk pipih adalah suatu unit rangkaian lengkap yang
tersusun dari sejumlah sel surya yang dirangkai secara seri atau parallel. Untuk
mendapatkan keluaran energi listrik yang maksimum, maka permukaan modul surya harus
selalu mengarah ke matahari, karena matahari mempunyai lintasan dengan sudut
tertentu.
Modul surya yang menghasilkan tegangan rendah
arus searah (DC) merupakan tegangan
kerja PLTS berupa energi listrik yang disalurkan untuk disimpan di dalam aki (battery)
melalui pengatur (controller) pada siang hari atau disebut terjadinya pengisian
(charging) dan dimanfaatkan pemakaiannya untuk beberapa beban listrik sebagai
penerangan pada malam hari. Selama ini kita selalu dimanjakan oleh Pemerintah
dengan diberikan subsidi atas harga BBM dan listrik PLN. Namun dengan
kecenderungan naiknya harga minyak mentah di pasar global dalam beberapa bulan
terakhir yang nampaknya sulit untuk turun lagi karena keterbatasan sumber
minyak yang ada dan banyaknya pihak-pihak yang berkepentingan, dapat dipastikan
akan berdampak berupa pengurangan subsidi atas harga BBM yang pada gilirannya berakibat pada kenaikan
tarif PLN.
Semakin banyak anggota masyarakat mengaplikasikan dan mengembangkan
teknologi PLTS untuk kebutuhan sehari-hari, akan merupakan sumbangan yang
sangat berarti bagi semua pihak, utamanya bagi penggunanya sendiri karena untuk
jangka panjang akan sangat banyak mengurangi beban biaya yang harus dikeluarkan
untuk tagihan listik PLN
Comments