MANUSIA DAN PERADABAN
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah
SWT terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh. Sejarah
peradaban manusia menunjukkan adanya usaha manusia yang tidak kenal lelah.
Pendorongan yang hebat ke arah ini adalah adanya satu jenis kodrat manusia yang
sifatnya selalu mencari, hasrat ingin tahu, dan daya nalar yang dimiliki oleh
manusia. Peradaban merupakan tahap tertentu dan kebudayaan masyarakat tertentu
pula, yang telah mencapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu
pengetahuan, tekhnologi, dan seni yang telah maju.
Peradaban memiliki kaitan erat dengan
kebudayaan yang pada hakikatnya adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Hasil atau produk kebudayaan manusia inilah
yang menghasilkan peradaban. Kemajuan tekhnologi dan ilmu pengetahuan mempengaruhi
peradaban sebuah bangsa dan menjadi bangsa itu dianggap lebih maju dari
bangsa-bangsa lain pada zamannya. Manusia sebagai makhluk beradab artinya
pribadi manusia itu memiliki potensi untuk berlaku sopan, berakhlak, dan
berbudi pekerti yang luhur menunjuk pada perilaku manusia.
1.2
Rumusan masalah
1.
Jelaskan mengenai definisi adab dan peradaban?
2.
Bagaimana wujud dan perkembangan peradaban dalam
penerapan kehidupan sehari-hari ?
3.
Bagaimana proses evolusi budaya dan tahapan peradaban ?
4.
Jelaskan mengenai peradaban dan perubahan sosial ?
1.3 Tujuan
Tujuan
penulisan ini adalah
1.
Untuk mengetahui tentang definisi singkat kelompok kami mengenai adab dan
peradaban.
2.
Untuk mengetahui bagaimana wujud dan perkembangan peradaban dalam
penerapan kehidupan sehari-hari.
3.
Untuk mengetahui bagaimana proses dalam evolusi budaya dan tahapan
peradaban.
4.
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai peradaban dan
perubahan sosial.
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Definisi adab dan peradaban
Istilah peradaban dalam kamus bahasa inggris bisa disebut dengan Civilization. Istilah peradaban ini seringkali dipakai untuk menunjukkan
pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan. Adab berarti akhlak atau kesopanan, dan
kehalusan budi pekerti. Manusia beradab dapat diartikan sebagai manusia yang
memiliki akhlak mulia, yang memiliki kesopanan dan kehalusan dalam budi pekerti. Sedangkan manusia yang tidak memiliki
akhlak mulia, atau yang tidak memiliki kesopanan dan tidak halus atau buruk budi pekertinya adalah manusia yang
biasanya bisa
disebut dengan biadab.
Manusia merupakan makhluk yang mempunyai
akal, jasmani, dan rohani. Melalui akalnya manusia dituntut untuk berfikir menggunakan akalnya untuk
menciptakan sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun
untuk orang lain di sekitarnya. Melalui jasmaninya manusia dituntut untuk menggunakan fisik atau jasmaninya untuk melakukan sesuatu yang
sesuai dengan fungsinya dan tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku
di masyarakat. Dan melalui rohaninya manusia dituntut untuk senantiasa dapat
mengolah rohaninya yaitu dengan cara beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing.
Norma
menjadi suatu hal yang penting untuk dapat dijadikan sebagai tolok ukur manusia yang beradab. Manusia adalah makhluk
yang beradab sebab setiap manusia telah dianugrahi harkat, martabat, serta
potensi kemanusiaan yang tinggi. Hal ini sesuai dengan realita bahwa
manusia memerlukan kesopanan, akhlak, dan kehalusan budi pekerti dalam
melakukan kontak sosial dengan masyarakat di sekitarnya.
2.2 Wujud dan
perkembangan peradaban
Wujud-wujud dalam peradaban itu sendiri dibagi menjadi 4, meliputi moral, norma, etika, dan estetika.
Dari masing-masing
wujud peradaban tersebut akan diulas secara lebih jelas lagi dalam pembahasan sebagai berikut
ini :
1. Moral
Moral berasal dari bahasa latin mores yang berarti adat
kebiasaan. Kata mores ini mempunyai sinonim mos, moris, manner more atau
manners, morals. Dalam bahasa Indonesia, kata moral berarti akhlak (bahasa
arab) atau kesusilaan yang mengandung makna tata tertib batin atau tata tertib
hati nurani yang menjadi pembimbing tingkah laku batin dalam hidup. Kata moral
ini dalam bahasa yunani sama dengan ethos yang menjadi etika. Secara
etimologis, etika adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima masyarakat
umum tentang sikap, perbuatan, kewajiban, dan sebagainya.
2. Norma
Norma adalah aturan yang berlaku di kehidupan bermasyarakat. Aturan yang bertujuan untuk
mencapai kehidupan masyarakat yang aman, tertib, dan sentosa. Namun masih ada
segelintir orang yang masih melanggar norma-norma dalam masyarakat, itu
dikarenakan beberapa faktor, diantaranya adalah faktor pendidikan, ekonomi, dan lain-lain. Norma terdiri dari beberapa macam-macam jenis, antara lain yaitu :
·
Norma agama, adalah suatu norma yang berdasarkan
ajaran aqidah suatu agama. Norma ini bersifat mutlak yang mengharuskan ketaatan
para penganutnya.
·
Norma kesusilaan, norma ini didasarkan pada hati nurani
atau akhlak manusia. Melakukan pelecehan seksual adalah salah satu dari
pelanggaran dari norma kesusilaan.
·
Norma kesopanan, adalah norma yang berpangkal dari
aturan tingkah laku yang berlaku di masyarakat. Cara berpakaian dan bersikap
adalah beberapa contoh dari norma kesopanan.
·
Norma kebiasaan, norma ini merupakan hasil dari
perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga
menjadi kebiasaan.
·
Norma hukum, adalah himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan
yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat. Sanksi norma hukum bersifat mengikat dan memaksa.
3. Etika
Etika (etimologi), berasal dari bahasa yunani adalah
“ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan. Etika biasanya berkaitan erat dengan
perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa latin, yaitu “Mos” dan dalam
bentuk jamaknya “mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup
seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari
hal-hal tindakan yang buruk. Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya,
tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau
moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah
untuk pengkajian sistem nilai yang berlaku.
Dalam membahas etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang
tanggapan kesusilaan atau etis, yaitu sama halnya dengan berbicara moral
(mores). Termasuk di dalamnya membahas nilai-nilai atau norma-norma yang
dikaitkan dengan etika, terdapat dua macam etika, yaitu:
1.
Etika Deskriptif, Etika yang menelaah secara kritis
dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh
setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Dapat disimpulkan
bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu
masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat
bertindak secara etis.
2.
Etika Normatif, Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang
ideal dan seharusnya dimilki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan
oleh manusia. Jadi etika normatif merupakan norma yang dapat menuntun
agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal yang buruk, sesuai
dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.
4. Estetika
Estetika adalah cabang filsafat yang berhubungan dengan
sifat keindahan seni, rasa, penciptaan, dan apresiasi terhadap keindahan.
Sedangkan etimologi itu sendiri berasal dari bahasa yunani (aisthetikos, yang
berarti “estetis, sensitive, makhluk”). Istilah estetika adalah disesuaikan dan
diciptakan dengan makna baru dalam bentuk jerman sthetik (ejaan modern sthetik)
oleh Alexander Baumgarten pada tahun 1735. Dalam prosesnya munro mengatakan
bahwa estetika adalah cara merespon terhadap stimuli, terutama lewat persepsi
indra, tetapi juga dikaitkan dengan proses kejiwaan, seperti asosiasi,
pemahaman, imajinasi, dan emosi. Ilmu estetika adalah suatu ilmu yang
mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan, mempelajari semua
aspek dari apa yang kita sebut keindahan. Estetika adalah hal yang mempelajari
kualitas keindahan dari obyek, maupunh daya impuls dan pengalaman estetik
pencipta dan pengamatnya.
2.3 Proses evolusi
budaya dan tahapan peradaban
Peradaban merupakan
pengembangan budaya, atribut manusia secara jelas, dan merupakan pencapaian masyarakat
tertentu. Karakteristik utama melekat pada peradaban intelektual, perasaan keindahan, penguasaan
teknologi, dan tingkat spiritual yang dimilikinya. Menurut Munandar
Sulaiman, latar belakang proses terjadinya
evolusi budaya, yaitu :
a. Jarak
komunikasi antar kelompok etnis,
b. Pelaksanaan
pembangunan, dan
c. Kemajuan IPTEK.
Evolusi budaya dapat
mendorong ke arah
perbaikan dan peningkatan kualitas dari :
a.
Pola hidup tradisional
menjadi pola hidup modern,
b.
Pola hidup sederhana
menjadi pola hidup modern,
c.
Pola hidup makmur
menjadi pola hidup makmur dan sehat,
dan
d.
Kemampuan kerja
berbasis fisik menjadi kemampuan kerja berbasis keahlian dan keterampilan yang
didukung oleh kemajuan teknologi.
Menurut Alvin Toffler, proses evolusi
budaya terjadi dalam tiga gelombang antara lain :
a.
Gelombang pertama
Terjadi pada masa tradisional, dimana tekhnologi masih belum
ditemukan. Gelombang ini bisa dianggap sebagai tahapan peradaban pertanian atau
revolusi agraris.
b.
Gelombang kedua
Merupakan tahap peradaban industry yang ditandai dengan penemuan
mesin uap, energi listrik dan
lain-lain atau bisa disebut sebagai
revolusi industri.
c.
Gelombang ketiga
Merupakan tahap peradaban informasi dimana ditemukan penemuan –
penemuan di bidang
teknologi informasi dan komunikasi.
Evolusi (perubahan) budaya dapat berakibat positif, yaitu memperkaya nilai-nilai
kehidupan yang sudah ada, mendorong ke arah kemajuan dan menyejahterakan
kehidupan masyarakat. Selain itu, evolusi budaya juga dapat berakibat negatif, yaitu merusak
nilai-nilai kehidupan yang sudah ada, menghambat kemajuan, memperburuk
sendi-sendi kehidupan, dan merugikan
masyarakat sehingga terjadi krisis kemasyarakatan. Perwujudan budaya dapat menekankan pada akal (rasio) saja atau menekankan
pada semua unsur akal, nurani, dan kehendak sebagai satu kesatuan utuh. Dengan
penekanan pada akal, muncul pernyataan ada peradaban tinggi dan ada peradaban
rendah karena diukur dengan tingkat berpikir manusia.
2.4 Peradaban dan
perubahan sosial
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala
berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat.
Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa
dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat
dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan
bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Perubahan
sosial budaya terjadi karena beberapa faktor, diantaranya dalam berkomunikasi, cara hidup, dan pola pikir masyarakat. Faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi, dan faktor eksternal seperti bencana
alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
Menurut Wilbert Moore, perubahan
sosial sebagai perubahan struktur sosial, pola perilaku dan interaksi sosial.
Keseimbangan sosial adalah syarat yang harus dipenuhi agar masyarakat berfungsi
sebagaimana mestinya. Perubahan sosial berbeda dengan perubahan kebudayaan.
Perubahan sosial contohnya adalah “perubahan peran istri dalam keluarga
modern”. Sedangkan perubahan kebudayaan contohnya adalah “penemuan baru seperti
radio, televisi, dan lain-lain yang dapat mempengaruhi lembaga-lembaga sosial”. Bentuk-bentuk perubahan sosial
menurut Soeryono Soekanto :
1.
Perubahan yang terjadi secara lambat (evolusi) dan perubahan
yang terjadi secara cepat (revolusi).
2.
Perubahan-perubahan yang pengaruhnya kecil (perubahan pada
struktur sosial) dan perubahan-perubahan yang pengaruhnya besar (seperti proses
industrialisasi pada masyarakat agraris).
3.
Perubahan yang dikehendaki dan perubahan yang tidak
diinginkan.
Penyebab adanya perubahan sosial :
1.
Faktor intern
2.
Bertambahnya penduduk
3.
Adanya penemuan baru (discovery, invention, inovasi)
4.
Konflik dalam masyarakat
5.
Pemberontakan dalam masyarakat
6.
Faktor ekstern
7.
Faktor alam yang ada di sekitar masyarakat yang berubah.
8.
Pengaruh kebudayaan lain dengan melalui kontak kebudayaan
antar dua masyarakat atau lebih yang memiliki kebudayaan yang berbeda.
Perubahan
sosial yang terjadi di dunia ini menyebabkan perubahan yang secara menyeluruh.
Perubah tersebut dinamakan modernisasi. Modernisasi
merupakan proses mengangkat kehidupan, suasana batin yang lebih baik dan maju daripada kehidupan
sebelumnya, suasana batin yang serasi dengan kemajuan zaman. Oleh karena itu,
pada kehidupan modern tercermin alam pikiran rasional, ekonomis, efektif,
efisien menuju kehidupan yang semakin produktif.
Modernisasi merupakan proses mengangkat kehidupan,
suasana batin yang lebih baik dan majudaripada kehidupan sebelumnya, suasana
batin yang serasi dengan kemajuan zaman. Anthony D Smith (1973:62) menyatakan
bahwa modernisasi bukan semata-mata proses yang spontan tanpa perencanaan. Oleh
karena itu, pada kehidupan modern tercermin alam pikiran rasional, ekonomis,
efektif, efisien menuju kehidupan yang semakin produktif. Pertama berkembangnya
modernisasi ini tampak di Inggris pada abad ke 18 yang kemudian di sebut
revolusi industri. Awal mula modernisasi ini berkembang pada satu jenis budaya
yaitu kebudayaan Barat yang terdapat di Eropa dan Amerika Utara, hingga
akhirnya berkembang ke berbagai budaya. Perkembangan modernisasi ini menjadikan
dunia dibagi menjadi dua yaitu negara maju dan negara yang sedang berkembang.
Negara maju merupaka negara yang telah menerapkan modernisasi disegala aspek
sedangkan negara yang sedang berkembang adalah negara yang sedang mengadakan
modernisasi.
Modernisasi ini memiliki efek-efek praktis yakni
dapat bersifat konservatif maupun revolusioner. Bersifat konservatif karena
sikap penyesuaiannya bertujuan untuk menyelesaikan yang lama, sehingga tidak
ada kerusakan dan sikap masa bodoh setelah datang perubahan dan pembaharuan.
Bersifat revolusioner karena adanya keinginan untuk menghilangkan atau
menghapus adat istiadat yang telah berlaku. Sikap modern yang mendahulukan
sesuatu yang baru daripada yang menjadi tradisi disebabkan oleh penggunaan ilmu
pengetahuan. Sehingga sikap modernisasi ini perlu kita batasi. Alex Inkeles
berpendapat tentang modernisasi. Menurutnya ada Sembilan unsur yang terdapat
pada konsep tentang manusia modern yang antara lain :
1. Seorang manusia modern memiliki sikap untuk
siap menerima hal-hal atau pengalaman-pengalaman yang baru dan terbuka untuk
inovasi dan perubahan,
2. Opini,
3. Faktor
waktu,
4. Perencanaan (Planning),
5. Manusia modernpercaya bahwa manusia dapat
belajar dalam batas-batas tertentu untuk menguasai lingkungannya guna mencapai
dan memajukan tujuannya,
6.
Perhitungan dan tidak
gegabah,
7. Manusia
modern menghargai harkat manusia lain,
8. Manusia
modern lebih percaya pada ilmu dan tekhnologi, dan
9. Manusia
modern menjunjung tinggi suatu sikap bahwa pahala yang diterima oleh seseorang
itu seharusnya seimbang dengan prestasinya dan kontribusi di dalam serta kepada
masyarakat dan tidak pada ukuran-ukuran
lain yang tidak rasional.
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah kelompok kami membahas berbagai hal yang ada kaitannya dengan manusia dan peradaban khususnya
pada mata kuliah ilmu sosial budaya dasar, maka dapat kami ambil sebuah kesimpulan bahwa manusia dan peradaban merupakan dua
hal yang tidak mungkin terpisahkan. Manusia melalui kemampuan cipta dan karya
selalu melakukan karya-karya di segala bidang kehidupan. Istilah peradaban mempunyai arti yang erat
kaitannya dengan manusia dan juga istilah peradaban seringkali merujuk pada
suatu masyarakat yang kompleks.
Peradaban manusia bisa dilihat
melalui praktik pertanian, hasil karya, permukiman, dan berbagai pandangan
manusia mengenai ilmu pengetahuan, politik, dan kehidupan. Jadi intinya manusia
dan peradaban itu merupakan hasil cipta karya manusia sendiri, yang ditunjang
oleh pengetahuan mereka dan bagaimana mereka menyesuaikan dengan lingkungan
sekitarnya. Tidak semua orang bisa menerima sebuah peradaban baru meskipun itu
jauh lebih baik dari segi materi. Adapun bentuk perubahan, tentu saja
keselarasan hidup dalam masyarakat kebudayaan yang harus diutamakan terlebih
dahulu.
3.2 Saran
Kritik dan saran yang bersifat
membangun selalu kelompok kami harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan makalah kami ini. Bagi para pembaca dan juga
rekan-rekan mahasiswa yang lain, jika ingin menambah wawasan dan ingin
mengetahui lebih jauh, maka kami sebagai penulis mengharapkan dengan rendah hati agar lebih
membaca buku-buku atau sumber informasi lain yang ada kaitannya dengan judul “Manusia dan Peradaban” agar menjadikan makalah ini sebagai
sarana yang dapat mendorong para mahasiswa dan mahasiswi berfikir aktif dan
kreatif.
DAFTAR
PUSTAKA
http://rapin-kuliah.blogspot.com/2013/04/makalah-manusia-dan-peradaban.html
Sumiyang(Reporter)/ Wideshot_Jurnalisme Warga/Manusia
dan Peradaban/01/03/2014
Setiadi,Elly.2012.Ilmu Sosial &
Budaya Dasar, (cet. kedua), Jakarta:Kencana
Tim
Penulis. 2010. Bahan Ajar: Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Unit Penerbitan
Universitas Negeri Jakarta: Jakarta.
Prasetya,
Joko Tri. 1991. Ilmu Budaya Dasar. Rineka Cipta: Jakarta.
http://sntaeldwi.blogspot.com/2012/01/ringkasan-isbd-manusia-dan-peradaban.html
Comments