Pengertian Adab dan Peradaban
Istilah
peradaban dalam bahasa Inggris disebut Civilization.
Istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita
terhadap perkembangan kebudayaan.
Adab berarti akhlak atau kesopanan, dan kehalusan budi pekerti. Manusia beradab
dapat diartikan sebagai manusia yang memiliki akhlak mulia, yang memiliki
kesopanan dan kehalusan budi pekerti. Sedangkan manusia yang tidak memiliki
akhlak mulia, atau yang tidak memiliki kesopanan dan tidak halus budi pekertinya
adalah manusia yang biasanya disebut biadab.
Manusia merupakan makhluk
yang mempunyai akal, jasmani dan rohani. Melalui akalnya manusia dituntut untuk
berfikir menggunakan akalnya untuk menciptakan sesuatu yang berguna dan
bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Melalui jasmaninya
manusia dituntut untuk menggunakan fisik / jasmaninya melakukan sesuatu yang
sesuai dengan fungsinya dan tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku
di masyarakat. Dan melalui rohaninya manusia dituntut untuk senantiasa dapat
mengolah rohaninya yaitu dengan cara beribadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya.
Norma menjadi suatu hal yang penting untuk dapat
dijadikan sebagai tolak ukur manusia yang beradab. Manusia adalah makhluk yang beradab
sebab dianugrahi harkat, martabat, serta potensi kemanusiaan yang tinggi. Hal
ini sesuai dengan realita bahwa manusia memerlukan kesopanan, akhlak, dan
kehalusan budi pekerti dalam melakukan kontak sosial dengan masyarakat luas. Konsep masyarakat beradab berasal
dari konsep civil society, dari asal
kata cociety civilis. istilah
masyarakat adab dikenal dengan kata lain masyarakat sipil, masyarakat warga,
atau masyarakat madani.
Ibnu Khaldun (1332-1406 M) melihat peradaban sebagai
organisasi sosial manusia, kelanjutan dari proses tamaddun (semacam
urbanisasi), lewat ashabiyah (group feeling), dan merupakan keseluruhan
kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang mengatasi negara, ras, suku,
dan agama yang membedakannya dari yang lain, tetapi tidak monolitik dengan
sendirinya. Pendekatan terhadap peradaban dapat dilakukan dengan menggunakan
organisasi sosial, kebudayaan, cara berkehidupan yang sudah maju, termasuk
sistem IPTEK dan pemerintahannya.
Menurut Fairchild, peradaban merupakan perkembangan
kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang diperoleh manusia
pendukungnya.
Koentjaraningrat mendefinisikan peradaban untuk
menyebut bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti
misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian
menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi dan
masyarakat kota yang maju dan kompleks.
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan dua arti peradaban, yaitu:
a.
Kemajuan (kecerdasan, kebudayaan) lahir
batin, bangsa-bangsa di dunia ini tidak sama tingkat perdabannya;
b.
Hal yang menyangkut sopan santun, budi
bahasa, dan kebudayaan suatu bangsa.
Comments